CDC: Bukti Baru, Masker Melindungi Konsumen dari Menghirup Tetesan Infeksius
Suara. com – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menekankan bahwa masker sanggup melindungi pemakainya dari virus corona Covid-19, tidak hanya orang lain.
Khasiat perlindungannya pun semakin kuat berbarengan banyaknya orang yang memakai kedok secara konsisten dan benar, introduksi badan tersebut.
CDC pertama kali mengimbau masyarakat untuk memakai masker kain tersebut pada April, ketika diketahui kalau SARS-CoV-2 dapat ditularkan oleh orang-orang tanpa gejala, kelompok yang diperkirakan mennyumbang penularan lebih dari 50%.
Kedok dimaksudkan untuk memblokir partikel menyimpan virus yang dipaparkan oleh orang yang terinfeksi, melansir NPR .
Menangkap Juga: Ribut pada RSUD Tenggarong, Keluarga Tolak Pemakaman Protokol Covid-19
Dalam laporannya dengan diperbarui pada Selasa (10/22/2020), CDC mengutip bukti baru bahwa kedok kain juga dapat mengurangi total tetesan infeksius yang dihirup sebab pemakainya.

Masker yang dipilih, berdasarkan rekomendasi CDC, adalah yang dibuat dengan kaum lapisan, tidak hanya satu susunan kain saja.
Scott Segal, seorang guru besar dan ketua anestesiologi di Wake Forest School of Medicine, berbagi cara praktis untuk mengetahui apakah masker tersebut aman dipakai atau tidak.
“Angkat kain ke cahaya terang ataupun ke matahari. Jika Anda sanggup melihat cahaya dari serat kain, kemungkinan itu bukan filter dengan baik, ” katanya.
Menurutnya, bahan katun yang ditenun rapat adalah opsi yang bagus untuk masker kain.
Baca Juga: Terapkan Protokol COVID-19, Indonesian Idol Special Season Siap Digelar
“Pesan ini adalah kunci untuk meningkatkan kepatuhan dan minat pada memakai masker, ” ujar Monica Gandhi, dokter penyakit menular lantaran University of California, San Francisco.
Gandhi berpendapat dalam makalah yang belum lama terbit bahwa mengenakan masker sanggup mengurangi tingkat keparahan penyakit Covid-19, bahkan jika pemakaianya sudah terkena.